Breaking News

Thursday, May 28, 2015

MENGENAL PENGOBATAN TRADISIONAL





Kesehatan merupakan Kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan sandang, pangan dan papan. Kesehatan menjadi penting karena dengan kesehatan yang baik kita dapat melaksanakan proses kehidupan dengan baik. Di jaman majunya ilmu pengetahuan di bidang kesehatan membawa efek terhadap cara pandang masyarakat, sehat sering kali di anggap mahal.Satu hal yang hampir di lupakan kita semua adalah bahwa disekitar kita terdapat banyak sekali bahan-bahan alami untuk obat-obatan. Dari berbagai jenis bahan dan ramuan tradisional sudah  terbukti aman dan bermanfaat.


Contoh :

 1. Daun Sirih manfaatnya adalah mengatasi dan mencegah ambien
 2. Jahe manfaatnya bisa menyembuhkan batuk dan asma
 3. Singkong manfaatnya bisa menghilangkan biang keringat
 4. Petai cina manfaatnya bisa mngobati cacingan
 5. Biji Alpukat bisa mengobati sakit gigi
 6. Kunyit bisa mengatasi haid
 7. Daun kemuning bisa mengbati infeksi saluran kencing
 8. Daun beringin bisa mengobati  bisa mengobati kejang panas          pada anak
 9. Batang lidah buaya bisa mengoabtai kencing manis
 10. bawang putih bisa mngobati bengkak pada payudara
 11. Mentimun bisa mengobati lingkaran gelap di bawah mata
 12. Temu lawak bisa mengobati masuk angin
 13. Jeruk Nipis untuk mengobati batuk
 14. Putih Telor bisa mengobati Jerawat
 15. Buah mengkudu bisa mengobati sakit kuning
 16. Kencur bisa mngobati radang lambung
 17. Daun belimbing bisa mengobati pegel linu


Dan masih banyak bahan lainnya untuk pengobatan tradisional, tidak ada penyakit yang tidak ada obatnya, Dan bahan alami ternyata sangat bermanfaat untuk penyembuhan dan pengobatannya

Read more ...

Keamanan Sistem Informasi

Salah satu mata kuliah akademi Kebidanan Bogor Husada adalah Teknik Informasi Kesehatan dan Salah satu materinya adalah Keamanan Sistem Informasi.Untuk lebih jelasnya lihat slide berikut ini ;  
     

Read more ...

Wednesday, May 6, 2015

DAYAK MAKAN SARDEN KALENGAN

Sungai dan hutan menjadi andalan kelangsungan hidup bagi warga asli Borneo. Tapi, kini suku Dayak Ngaju di Tumbang Malahoi, Kecamatan Rungan,Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Tidak lagi bisa menikmati hasil Sei Baringet (sungai ). Sungai yang membelah desa Malahoi terlihat keruh kecoklatan. Kini Warga tidak bisa lagi malunta (menebarkan jaring ),memasang lukah (jebakan dari anyaman bilah-bilah bambu) ataupun maunjun (memancing). Warga Tumbang Malahoi hanya bisa berladang, menyadap karet, mencari rotan, serta beburu binatang.karena tidak ada lagi ikan di sungai Baringet.yang di akibatkan Limbah merkuri dari tambang emas menghancurkan ekosistem disana.Sebenarnya tambang emas itu hanya menguntungkan segelintirin orang dan merugikan penduduk di sekitar sungai.



Read more ...

KANDANG KAMBING


Kandang kambing ini milik pa Haji Arta, di desa Situ Ilir Cibungbulang Bogor. Walaupun sudah rusak tapi kandang kambing ini sudah banyak menghasilkan uang, Setiap Tahun pa Haji Arta meraih uang dari penjualan kambingnya sekitar 60 Juta. Dan kalau di hitung-hitung kata pa haji Arta pada saat saya menanyakannya, keuntungan bisa mencapai 40 - 50 jt, Kambing yang di peliharanya adalah kambing etawa, Nah jika tertarik dengan usaha ternak kambing kalian bisa coba usaha seperti pa haji Arta. Sayang sekali pa haji Arta sekarang sudah almarhum sehingga kandang kambing ini tidak terurus, padahal anak-anaknya ada 5 orang, semua anaknya sudah mendapat rumah masing-masing, istri pa haji Arta sudah cukup tua sehingga tidak memungkinkan untuk meneruskannya, dan anaknyapun sepertinya tidak berminat untuk melanjutkan usaha alamarhum pa haji Arta. Sayang sungguh sayang usaha yang menjanjikan itu tidak di teruskan oleh anak-anaknya. Suatu hari saya pernah menanyakan kepada salah satu anaknya,  ternyata jawabannnya cukup mengherankan saya, katanya "biarkan saja nanti juga tanah itu akan di buat rumah" dan saya bertanya untuk siapa dan jawaban untuk siapa aja. Aneh tapi nyata padahal anak-anak lamarhum sudah punya rumah semua.



Read more ...

Monday, May 4, 2015

Mengenal Refleksiologi

Mengenal Repleksiologi 



Refleksiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang titik tekan tertentu pada kaki dan tangan manusia, untuk suatu penyembuhan .
Pekerjaan Memijat atau menekan titik tekan tertentu pada kaki atau tangan untuk menolong pasien, ini yang disebut penyembuhan refleksiologi karena dalam prakteknya  refleksiologi tidak memberi minum atau makan obat. tidak memberi injeksi, dan tidak melakukan operasi terhadap pasien, tetapi membuat pasien menjadi sembuh dari keluhan / penyakit yang dideritanya.

Pada tahun 1500-1571, seorang pemahat terkenal di florentina bernama celini, telah berhasil menggunakan tekanan-tekanan keras pada jari-jari kaki dan tangannya, untuk menyembuhkan sakit di bagian mana saja pada tubuhnya.

Pada awal abad ke 20 .Refleksiologi telah di kembangkan oleh Dr. William Fitzgerald. Dokter lulusan Universitas Vermont tahun 1895 ini, dilahirkan tahun 1872 di Midddletown AS.Selama hayatnya ia praktek di venna, Paris dan London telah membuat catatan berharga yang di tunagkan dalam bukunya berjudul Zone Therapy. Pada tahun 1942, Dr.William Fitzgerald meninggal dunia di kota Stamford, tetapi karyanya banyak di pelajari dan merupakan dasar untuk penyembuhan refleksiologi.

Teori Zone ini kemudian di populerkan oleh rekannya bernama Dr. Edwin Bowers, dan hasilnya sangaty menakjubkan hingga membuat rekan-rekannya tercengang keheranan. Dr. George Start White, berjasa jua mensukseskan teory Zone ini, dan praktek tahun 1920 di Los Angeles.

Demikian Sekelumit tentang peerkenalan refleksiologi, yang Sekarang telah menjadi ilmu dan banyak di praktekan oleh masyarakat di dunia, untuk menolong umat manusia dari cengkraman penyakit yang dideritanya.
Read more ...

Sunday, May 3, 2015

PEMIMPIN DITENGAH KOMUNITAS


Semakin lama semakin terasa bahwa konformitas seorang pemimpin tidak bisa dilakukan tanpa penerangan, informasi, dan alasan yang riil, Itu pun, kalau tidak masuk dihati, tidak lah pula orang mau menjadi follower.Bila seorang pemimpin sama sekali tidak bisa ‘masuk’ ke dalam komunitasnya sendiri. Padahal, komunitas eksis dan sangat diperlukan.. Komunitas mempunyai perekat sosial yang berefek ‘magic’ dan bisa membuat kelompok berkinerja  luar biasa.Bagaimana gambaran perilaku pemimpin-pemimpin di lembaga eksekutif kita di skala Nasional, skala Propinsi dan skala Kabupaten/Kota? Walaupun jumlahnya kecil saja tapi perilaku sebagaian kecil itu cukup mengganggu perkembangan masyarakat. Ada yang sudah masuk penjara, ada yang masuk dalam proses pengadilan dan ada pula yang sudah menjadi tersangka. Demikian pula perilaku pemimpin-pemimpin pada lembaga legislative di tingkat Nasional. Propinsi dan Kabupaten/Kota. Mengapa hal itu bisa terjadi? Mudah-mudahan saja hal ini merupakan penyimpangan sosial kecil saja, namun demikian harus diwaspadai, siapa tau jadi penyimpangan besar. Masalahnya memang dalam masyarakat itu sedang terjadi pergeseran orientasi hidup dari kolektif spiritual menuju individual matrealistik. Gaya hidup konsumtif, hedonisme dan boros, padahal penghasilan pas-pasan dan sebagaian besar warga masyarakat masih hidup dibawah garis kemiskinan.

KOMPAS.com - Dalam krisis ekonomi yang tidak berkesudahan dan tidak terprediksi ini, masih ada krisis lain, yang terasa, dibahas, tetapi tidak pernah terangkat ke permukaan dengan gamblang, yaitu rasa peduli dan sense of belonging. Kita bisa melihat bahwa memang sudah tercipta jarak antara karyawan dan perusahaan, antara para pejabat dengan rakyat. Demikian juga, empati rakyat pun hampir tidak ada terhadap para pemimpinnya. Apa penyebabnya? Tak jarang kebijakan atau tindakan yang diambil para pemimpin, terutama di saat krisis, tidak mencerminkan kepedulian pada manusia dalam kelompok dan pada “komunitas”-nya.Bila perusahaan mengalami guncangan finansial, hampir pasti yang dilakukan adalah memangkas ongkos sumber daya manusia untuk mempertahankan laba, misalnya memangkas fasilitas, menghentikan program pengembangan karyawan, apalagi program CSR. Akibat tidak langsung terhadap manusia yang menjadi penunjang utama jalannya ekonomi, perusahaan ataupun lembaga adalah tumpulnya perasaan dan ketidakpedulian terhadap perasaan orang lain, yang sebenarnya menjadi perekat penting dalam organisasi. Upaya penyuntikan dana yang dilakukan untuk membuat perusahaan sehat kembali dan mengembalikan motivasi karyawan, sering terlihat sia-sia. Perusahaan atau lembaga pemerintah memang perlu melakukan “re-engagement”. Praktek- praktek manajemen dan  kepemimpinan perlu ditinjau kembali. Para pemimpin, direktur, pejabat negara, saat sekarang kebanyakan duduk di ruang kerja atau ruang rapat yang mewah, mengumumkan sasaran yang harus dicapai, menekankan arah perusahaan, tanpa turun ke bawah dan berusaha menyentuh individu untuk meningkatkan kinerja bawahan. Mereka seolah duduk di puncak piramida, susah turun dan benar-benar tidak bisa mengetahui apa yang terjadi di dalam piramida tersebut. Kepemimpinan bisa membuat mereka seolah terpisah dari bawahan. Bukankan ini suatu kesalahan yang fatal? Masihkan mempan cara-cara memimpin seperti ini?

Bukan di “puncak”, namun di “tengah”
Kita tentu perlu bertanya-tanya bila seorang pemimpin sama sekali tidak bisa masuk ke dalam komunitasnya sendiri. Padahal, komunitas eksis dan sangat diperlukan. Kita semua tahu betapa Barack Obama berhasil memenangkan pemilihan presiden melalui kekuatan komunitas yang dibangunnya dalam waktu yang relatif singkat. Komunitas mempunyai perekat sosial yang berefek magic dan bisa membuat kelompok berkinerja  luar biasa.
Dalam sebuah pertemuan, seorang CEO bank Syariah, mengemukakan bahwa anak buahnya diajak bersama-sama menyalurkan zakat pendapatannya, melalui program CSR perusahaan. Karyawan diminta menyisihkan 20 persen bonusnya dan ikut menyumbangkannya ke dalam program CSR perusahaan. Kegiatan ini tidak hanya membuat mereka mudah menyatukan derap langkah, namun sekaligus memberi kebanggaan karena mereka mampu menjalankan peran pribadi sekaligus peran sosial dengan seimbang. Dengan demikian, komunitas mendorong dirinya sendiri untuk peduli terhadap tempat kerja, teman kerja, dan lingkungan..

Hal yang juga sering terabaikan adalah situasi komunikasi. Banyak pemimpin yang alih-alih memikirkan cara komunikasi ke bawah, malah ia sendiri pun mempraktekkan komunikasi searah dengan nyaman-nyaman saja. Seorang CEO yang menyadari bahwa birokrasi di perusahaannya sudah sangat menghambat dan menyulitkan, mengubah seluruh layout kantor menjadi satu bangsal direksi, yang tidak memerlukan privacy sama sekali, sehingga mereka dengan mudah bisa berinteraksi, satu sama lain, kalau perlu sedikit berteriak, maupun dengan dirinya. Ia pun mendorong dihidupkannya kembali komunikasi face to face  dan penggunaan papan tulis untuk pencatatan dan reminders.
Seorang pimpinan yang berada di pusat kelompoknya, tetap harus kuat menggarap data dan bekerja berdasar fakta. Selain anak buah juga akan terdidik untuk bekerja secara akurat, ia pun lebih mampu memperbaiki kinerja anak buahnya dengan cara ini.

Read more ...
Designed By OmPian